Informasi Terkini dan Berita Terbaru dari Kabupaten Biak Numfor
Penduduk kabupaten ini pada tahun 2020 berjumlah 145.952 jiwa, dengan rincian 74.458 jiwa laki-laki dan 71.494 jiwa perempuan.
Pada waktu pemerintahan Belanda berkuasa di daerah papua hingga awal tahun 1960-an nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak Nunfor adalah Schouten Eilanden, menuru nama orang eropa pertama berkebangsaan belanda, yang mengunjungi daerah ini pada awal abad ke 17.
Nama-nama lain yang sering di jumpai adalah Numfor atau Wiak. Fonem w pada kata wiak sebenarnya berasala dari fonem v yang kemudaia berubah menjadi b sehingga muncullah kata biak seperti yang di gunakan sekarang. Dua nama terakhir itulah kemuadian dugabungkan menjadi satu nama yaitu Biak-Numfor, yang dipakai secara resmi unttuk menamakan daerah dan penduduk yang mendiamai pulau-pulau yang terletak di sebeklah utara teluk Cenderawasih itu.
Kota Karang Panas Biak, demikian julukan yang diberikan, mempunyai pantai-pantai yang sangat eksotis dengan keagamaan sosial budaya masyarakat yang sangat menaruk wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Jangan lupa mampir ke pasar Tradisional Bosnik untuk bersantai di pantai Segera Indah, Bosnik, Biak Timur dengan kemilau pasir putih dan merupakan tempat rekreasi yang tepat untuk bersantai bersama keluarga.
Festival Seni Kreasi Papua yang merupakan Festival tahunan dan di selenggarakan di Biak-Numfor dengan mengundang seluruh kabupaten/kota di Papua untuk berpartisi pada ivent dimaksud dengan mempresentasikan berbagai tarian, music, dan sosio drama. Kebudayaan papua yang beragam merupakan daya tarik sendiri bagi wisatawan untuk menikmati Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua.
Beberapa upacara tradisioanl orang Biak antara lain Upacara gunting rambut/cukur (Wor Kapanik), Upcara memberi/mengenakan pakian (Wor Famarmar), Upcara Perkawinan (Wor Yakyaker Farbakbuk0 dan lain-lain. Seluruh upacara diiringi dengan lagu dan tarian bahkan merupakan sumbangan atau pendewaan kepada roh-roh para leluhur.
Tari Yosim Pancar, Tarian persahabatan Biak Numfor dikenal dengan nama Yosim Pancar. Pertujukkan yang diadakan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat , dinamik dan menarik, seperti pancar gas, Gale-gale, jef, Pacul Tiga, seka dan lain-lain.
Biak Numfor dapat di kunjungi dengan menggunakan Transportasi udara ( Frans Kaisepo Airport) maupun laut. Untuk menuju ke sana dapat menggunakan maskapai penerbangan Garuda Inddonesia, Sriwijaya Air serta menggunakan armada laut PT.PELNI
Menyelam di Biak-Numfor dapat dilakukan sepanjang tahun, kecuali pada bulan Oktober, November dan Desember harus lebih di perhatikanj khusus karena cuaca musim hujan.