Informasi Terkini dan Berita Terbaru dari Kabupaten Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Selatan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara oleh DPR RI. Namun kedua daerah pemekaran baru ini diresmikan pada tanggal 25 Februari 2003.
Secara geografis kabupaten Minahasa Selatan terletak antara 0°,47’ -1°,24’ Lintang Utara dan 124°,18’ -124°45’ Bujur Timur.
Pusat pemerintahan dan sekaligus ibukota kabupaten Minahasa Selatan terletak di kota Amurang. Penduduk Minahasa Selatan pada tahun 2020 berjumlah 236.463 jiwa, dengan kepadatan 162 jiwa/km2.
Letak geografis kabupaten Minahasa Selatan terletak pada posisi strategis karena berada pada jalur lintas darat trans sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.
Tarian perang yang disebut tari cakalele (mahasasau), merupakan perpaduan tari Spanyol yang telah mengalami perubahan di Ternate, dan kemudian masuk ke Minahasa. Berupa gerakan-gerakan perang; menantang, mengejar dan menghindari musuh dengan gerakan ke kiri serta ke belakang atau dengan lompatan menyerang musuh.
Kesusasteraan suci masyarakat Minahasa dikenal dengan istilah masambo (meminta doa). Masambo memiliki perbedaan versi di tiap sub-suku Minahasa. Isi dari masambo tidak lain adalah doa permohonan kepada yang berkuasa agar tetap memelihara, menjaga, memberkati, memberikan restu, meminta rejeki, dan sebagainya yang biasa dijumpai pada bidang pertanian, perkawinan, naik rumah baru, kelahiran, kematian, dan sebagainya.
Wisata Minahasa Selatan yang terkenal diantaranya Pantai Moinit dan Air Terjun Popontolen
Berikut adalah artikel dari berita dan informasi terbaru dari Kabupaten Minahasa Selatan :
Secara geografis kabupaten Minahasa Selatan terletak antara 0°,47’ -1°,24’ Lintang Utara dan 124°,18’ -124°45’ Bujur Timur.
Pusat pemerintahan dan sekaligus ibukota kabupaten Minahasa Selatan terletak di kota Amurang. Penduduk Minahasa Selatan pada tahun 2020 berjumlah 236.463 jiwa, dengan kepadatan 162 jiwa/km2.
Letak geografis kabupaten Minahasa Selatan terletak pada posisi strategis karena berada pada jalur lintas darat trans sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.
Tarian perang yang disebut tari cakalele (mahasasau), merupakan perpaduan tari Spanyol yang telah mengalami perubahan di Ternate, dan kemudian masuk ke Minahasa. Berupa gerakan-gerakan perang; menantang, mengejar dan menghindari musuh dengan gerakan ke kiri serta ke belakang atau dengan lompatan menyerang musuh.
Kesusasteraan suci masyarakat Minahasa dikenal dengan istilah masambo (meminta doa). Masambo memiliki perbedaan versi di tiap sub-suku Minahasa. Isi dari masambo tidak lain adalah doa permohonan kepada yang berkuasa agar tetap memelihara, menjaga, memberkati, memberikan restu, meminta rejeki, dan sebagainya yang biasa dijumpai pada bidang pertanian, perkawinan, naik rumah baru, kelahiran, kematian, dan sebagainya.
Wisata Minahasa Selatan yang terkenal diantaranya Pantai Moinit dan Air Terjun Popontolen