Informasi Terkini dan Berita Terbaru dari Kabupaten Nias
Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten di Sumatra Utara yang terletak di Pulau Nias. Sejak tahun 2016, ibu kota Kabupaten Nias berada di Gido, yang sebelumnya ada di kota Gunungsitoli (1956-2016), yang sudah dimekarkan menjadi kotamadya.
Pekerjaan utama masyarakat Kabupaten Nias adalah petani dan nelayan, dengan tingkat kemiskinan mencapai 15,69% (22.100 jiwa), berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020. Penduduk kabupaten Nias berjumlah 143.319 jiwa (2019), dan mayoritas merupakan etnis Nias dengan 98,81% memeluk agama Kristen (2019).
Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tanö Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas lahan potensial mencapai 81.389 hektare yang terdiri dari sawah 22.486 hektare dan lahan kering 58.903 hektare.
Namum, potensi yang dimiliki itu belum memberikan hasil maksimal untuk mampu mencapai swasembada pangan. Terbukti, kabupaten ini pada tahun 1999 masih mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 22.323 ton.
Tak jauh berbeda pula dengan keadaan hasil perkebunan. Keadaan alam Nias yang subur sangat cocok untuk budi daya tanaman karet, kelapa, kopi, cengkih dan nilam. Karet dan kopra menjadi andalan utama hasil perkebunan. Produksi karet pada 1999 mencapai 13.624 ton, dan kopra 42.230 ton.
Transportasi jarak jauh dapat ditempuh dengan perjalanan laut ke Nias dari Sibolga, sekitar 12 jam, atau dengan perjalanan udara dari Medan selama 1 jam menggunakan pesawat Lion Air/Wings Air, SMAC (Fokker F-50), Merpati (CN 235), dan Riau Airlines dengan Bandar Udara Binaka.
Kabupaten Nias memiliki andalan pariwisata antara lain:Rumah adat dengan peninggalan situs Megalit di Kabupaten Nias Barat; Selancar (surfing) dan penyelaman (diving) ditambah keindahan pantai di Kabupaten Nias Barat dan Nias Selatan; Tradisi Lompat batu dan Tari perang di Kabupaten Nias Selatan.
Berikut adalah artikel dari berita dan informasi terbaru dari Kabupaten Nias:
Pekerjaan utama masyarakat Kabupaten Nias adalah petani dan nelayan, dengan tingkat kemiskinan mencapai 15,69% (22.100 jiwa), berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020. Penduduk kabupaten Nias berjumlah 143.319 jiwa (2019), dan mayoritas merupakan etnis Nias dengan 98,81% memeluk agama Kristen (2019).
Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tanö Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas lahan potensial mencapai 81.389 hektare yang terdiri dari sawah 22.486 hektare dan lahan kering 58.903 hektare.
Namum, potensi yang dimiliki itu belum memberikan hasil maksimal untuk mampu mencapai swasembada pangan. Terbukti, kabupaten ini pada tahun 1999 masih mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 22.323 ton.
Tak jauh berbeda pula dengan keadaan hasil perkebunan. Keadaan alam Nias yang subur sangat cocok untuk budi daya tanaman karet, kelapa, kopi, cengkih dan nilam. Karet dan kopra menjadi andalan utama hasil perkebunan. Produksi karet pada 1999 mencapai 13.624 ton, dan kopra 42.230 ton.
Transportasi jarak jauh dapat ditempuh dengan perjalanan laut ke Nias dari Sibolga, sekitar 12 jam, atau dengan perjalanan udara dari Medan selama 1 jam menggunakan pesawat Lion Air/Wings Air, SMAC (Fokker F-50), Merpati (CN 235), dan Riau Airlines dengan Bandar Udara Binaka.
Kabupaten Nias memiliki andalan pariwisata antara lain:Rumah adat dengan peninggalan situs Megalit di Kabupaten Nias Barat; Selancar (surfing) dan penyelaman (diving) ditambah keindahan pantai di Kabupaten Nias Barat dan Nias Selatan; Tradisi Lompat batu dan Tari perang di Kabupaten Nias Selatan.