Informasi Terkini dan Berita Terbaru dari Kabupaten Sarmi
Ibu Kota kabupaten ini terletak di kota Sarmi yang namanya merupakan singkatan dari nama suku-suku besar yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi.
Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8 kecamatan dengan Sarmi sebagai ibu kota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasn dengan samudera pasifik disebelah utara, kabupaten Tolikara disebelah selatan, kabupaten Puncak Jaya dan kabupaten Waropen disebelah barat dan kabupaten Jayapura disebelah timur.
Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka, sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur hampir disemua wilayah kabupaten ini.
Wisata bahari (pulau dan pantai) terdiri dari : Pulau Liki (jarak dari kota sarmi : 13,9 mil laut; lama perjalanan : 45 menit), Pulau Yamna (30,92 mil laut; 100 menit), Pulau Masi-Masi (24,63 mil laut; 80 menit), Pulau Wakde (15,94 mil laut; 52 menit), Pulau Armo (9,29 mil laut; 30 menit), Pulau Kosong (54,28 mil laut; 176 menit), Pulau Sawar (0,92 mil laut; 3 menit), Pulau Mengge (51,15 mil laut; 166 menit), Pulau Anus (48,47 mil laut; 157 menit), Pulau Yarsun Podena (46,02 mil laut; 149 menit), Pantai Kelapa Satu (3,54 km; 5 menit), Pantai Amsira (780 m ; 2 menit), Pantai Tanjung Batu (31,57 km; 48 menit), Pantai Bagaiserwar (16,55 km; 25 menit).
Wisata alam terdiri dari air terjun Sewan (26,68 km; 40 menit), air terjun Safron (104,42 km; 157 menit), air terjun Ismair (97,92 km; 147 menit) dan wisata sungai Tor (32,42 km; 49 menit). Dan untuk wisata sejarah berupa Monumen Tugu Yamagata (8,64 kkm; 13 menit) yang merupakan simbol untuk mengenang peristiwa Perang Dunia II. Fasilitas yang tersedia di kabupaten Sarmi adalah homestay dan restoran. Untuk fasilitas penginapan/hotel/restoran terdiri dari 4 unit losmen (3 di distrik Sarmi dan 1 di distrik Bonggo) dan 3 unit penginapan lainnya di distrik Sarmi.
Menuju sarmi dari Jayapura/ Kota Jayapura dapat menggunakan transportasi darat, laut dan udara, pesawat jenis perintis seperti twin otter, dari MAF/AMA ataupun Susi Ari dan Trigana Air Service mendarat di Bandara Udara Mararena, Sarmi.
Daftar Isi
Geografi
Kabupaten Sarmi adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Kota Sarmi.
Secara geografis, Kabupaten Sarmi terletak di bagian utara Pulau Papua, dengan luas wilayah mencapai 17.740 km².
Kabupaten ini terletak di antara 138°05’ hingga 140°30’ Bujur Timur dan 1°35’ hingga 3°35’ Lintang Selatan.
Kabupaten ini terletak di antara 138°05’ hingga 140°30’ Bujur Timur dan 1°35’ hingga 3°35’ Lintang Selatan.
Topografi daerah ini bervariasi, mulai dari wilayah pesisir di utara yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik, hingga pegunungan di tengah yang merupakan bagian dari Pegunungan Foja Gauttier dengan ketinggian lebih dari 2.100 meter di atas permukaan laut.
Dataran rendah juga terdapat di bagian selatan yang merupakan dataran aluvial dari Sungai Mamberamo. Iklim di wilayah ini adalah iklim hutan hujan tropis dengan suhu udara berkisar antara 22-31 °C.
Demografi
Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduknya tercatat sebanyak 44.200 jiwa dengan kepadatan penduduk yang rendah, yakni sekitar 3 jiwa per kilometer persegi.
Sejarah
Kabupaten Sarmi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten di Provinsi Papua.
Sebelum menjadi kabupaten otonom, wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura. Sarmi resmi menjadi kabupaten pada tahun 2003 dan mengalami beberapa pemekaran distrik untuk meningkatkan layanan pemerintahan dan pembangunan infrastruktur.
Budaya
Nama "Sarmi" berasal dari singkatan nama beberapa suku besar yang terdapat di wilayah ini, yaitu Sobei, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa.
Keberadaan suku-suku tersebut telah lama menjadi perhatian para antropolog, termasuk Van Kouwenhoven dari Belanda, yang memberikan nama "Sarmi."
Meskipun singkatan tersebut menggambarkan sebagian suku di wilayah ini, terdapat lebih dari 87 suku yang berbeda, masing-masing dengan bahasa dan budaya mereka sendiri.
Kabupaten Sarmi kaya akan tradisi dan budaya lokal. Masyarakat setempat memiliki berbagai adat istiadat yang masih dilestarikan, seperti upacara adat untuk menyambut panen, pernikahan, dan ritual keagamaan.
Meskipun singkatan tersebut menggambarkan sebagian suku di wilayah ini, terdapat lebih dari 87 suku yang berbeda, masing-masing dengan bahasa dan budaya mereka sendiri.
Kabupaten Sarmi kaya akan tradisi dan budaya lokal. Masyarakat setempat memiliki berbagai adat istiadat yang masih dilestarikan, seperti upacara adat untuk menyambut panen, pernikahan, dan ritual keagamaan.
Kesenian lokal yang berkembang di daerah ini meliputi tarian tradisional, musik, dan kerajinan tangan. Masyarakat Sarmi juga dikenal dengan keramahtamahannya dan nilai-nilai gotong royong yang kuat.
Pemerintah
Kabupaten Sarmi dipimpin oleh seorang bupati. Saat ini, bupati yang menjabat adalah Markus Oktavianus Mansnembra sebagai penjabat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sarmi terdiri dari 20 anggota yang dipilih setiap lima tahun sekali.
Anggota DPRD saat ini berasal dari 12 partai politik yang berbeda. Kabupaten ini terbagi menjadi 10 distrik, 2 kelurahan, dan 92 kampung.
Pembagian wilayah administratif di Kabupaten Sarmi terdiri dari beberapa distrik, yang masing-masing memiliki kepala distrik untuk mengelola urusan pemerintahan di tingkat lokal.
Struktur pemerintahan di daerah ini bertujuan untuk mempermudah pelayanan publik dan pengambilan keputusan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pembangunan
Dalam bidang pembangunan, Kabupaten Sarmi sedang berupaya meningkatkan infrastruktur dan fasilitas umum. Fasilitas kesehatan, pendidikan, dan transportasi menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Meskipun masih ada tantangan dalam aksesibilitas, beberapa bangunan penting seperti pusat kesehatan, sekolah, dan kantor pemerintahan telah dibangun untuk mendukung pembangunan daerah.
Kabupaten ini juga memiliki pelabuhan dan bandar udara Mararena yang memfasilitasi aksesibilitas dan transportasi.
Ekonomi dan Bisnis
Perekonomian Kabupaten Sarmi sebagian besar bergantung pada sumber daya alam, terutama hasil hutan dan laut. Sagu adalah makanan pokok yang tumbuh subur di hampir seluruh wilayah.
Meskipun pengembangan komoditas pertanian seperti padi dan sayuran masih dalam skala kecil, distrik Bonggo dikenal sebagai daerah penghasil padi yang sudah dapat dipanen. Selain itu, komoditas kakao dan kelapa yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra juga menjadi produk unggulan yang dipasarkan ke luar daerah.
Kabupaten Sarmi memiliki potensi besar di bidang pertambangan dan perkebunan. Terdapat bijih besi yang berpotensi untuk dieksploitasi, serta keberadaan minyak bumi di beberapa distrik. Wilayah ini juga menyimpan kekayaan laut yang melimpah, yang dimanfaatkan untuk sektor perikanan.
Sarmi memiliki berbagai objek wisata, termasuk 16 objek wisata sejarah, 1 wisata religi, dan sejumlah wisata alam yang menarik. Beberapa lokasi wisata yang terkenal adalah Pulau Liki, Pulau Wakde, Pantai Kelapa Satu, Pantai Amsira, dan Air Terjun Sewan.
Sarmi memiliki berbagai objek wisata, termasuk 16 objek wisata sejarah, 1 wisata religi, dan sejumlah wisata alam yang menarik. Beberapa lokasi wisata yang terkenal adalah Pulau Liki, Pulau Wakde, Pantai Kelapa Satu, Pantai Amsira, dan Air Terjun Sewan.
Sosial
Kehidupan sosial di Kabupaten Sarmi ditandai dengan kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat. Pendidikan menjadi prioritas bagi pemerintah daerah, dengan adanya sejumlah sekolah dasar dan menengah.
Namun, tantangan dalam kualitas pendidikan dan akses masih menjadi perhatian. Di bidang kesehatan, upaya peningkatan layanan kesehatan terus dilakukan, meskipun masih banyak daerah yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Berita Terbaru
Berikut adalah artikel dari berita dan informasi terbaru dari Kabupaten Sarmi :